Akuntansi merupakan
sarana bagi suatu entitas ekonomi dalam mengomunikasikan posisi keuangan
termasuk perubahannya serta kinerjanya kepada semua pihak yang berkepentingan.
- Akuntansi
yang memfokuskan pada issues / masalah-masalah yang berhubungan dengan
perusahaan yang menjalankan bisnis internasional.
- Juga
mencakup studi tentang standar akuntansi dan praktek akuntansi di seluruh
negara di dunia, serta membandingkan standar dan praktek akuntansi
tersebut pada masing-masing negara.
Aspek akuntansi yang dibahas akan meliputi
pelaporan keuangan, penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi,
perpajakan, sistem evaluasi kinerja, dan audit.
Ruang lingkup dari Akuntansi Internasional terdiri
dari 2 aspek, yaitu :
1.
Akuntansi internasional membahas gambaran standard
akuntansi dan praktek akuntansi diberbagai negara di dunia serta membandingkan
standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara yang dibahas.
2.
Transaksi internasional membahas mengenai pelaporan
keuangan, penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi, penganggaran,
system penilaian kerja, perpajakan dan audit internasional. Dalam aspek ini
juga termasuk pembahasan akuntansi manajemen untuk bisnis internasional. Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi Internasional yaitu suatu standar
sistem informasi Akuntansi Internasional dalam pelaporan keuangan untuk
kegiatan-kegiatan bisnis yang melibatkan 2 atau lebih negara serta penerapan
praktek-praktek Akuntansi di berbagai negara.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang
mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah
:
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan
menentukan sistem palaporan dan pengungkapan di masing-masing Negara sehingga
menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan
demikian, diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan
adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki
sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya.
Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil
seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk
dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan
akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller
(1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan
keuangan primer dan sekunder
2. Single-Domicile reporting,
artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan
tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut
standar internasional.
Sumber
: http://kuntowibi.wordpress.com/2013/03/08/akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar